Yang namanya hewan atau makhluk hidup sudah pasti dia akan melakukan pengembang biakan atau reproduksi. Kenapa, karena apapun jenis makhluk hidupnya karena sudah pasti mereka ingin ada generasi yang akan melanjutkan keberadaan dirinya di dunia. Sehingga berdasarkan kondisi itulah makanya makhluk hidup akan terus berusaha untuk mendapatkan potensi terbaik dalam proses pengembangan hidupnya.
Apa itu Pengembangan Generatif dan Vegetatif dalam Kehidupan Makhluk Hidup
Mungkin kalian akan bertanya sebelum kita jelaskan apa sebenarnya pengembangan generative dan vegetative dalam proses perputaran makhluk hidup di dunia. Ada beberapa contoh yang bisa dijadikan satu contoh seperti misalnya :
Kita kenal yang namanya hewan cacing, maksudnya dari hewan cacing ini adalah bahwa reproduksi atau perkembang biakan dirinya bisa memanfaatkan apa yang telah dijelaskan dari satu kondisi masalah tersebut. Karena yang namanya cacing itu dia adalah satu makhluk yang sering disebut dengan nama jenis hewan planaria. Mungkin jawaban ini kalian belum tahu dengan pasti, Artinya adalah bahwa hewan cacing itu reproduksinya bisa menggunakan cara fragmentasi dan jika kalian tahu cara seperti itu biasanya masuk dalam kategori produksi di bidang vegetative.
Nah jika kalian ingin benar-benar tahu perbedaan dari kedua jenis pengembangan tersebut kita akan coba menjelaskannya berdasarkan kondisi yang ada di lapangan dari dua perubahan atau pengembangan yang terjadi pada makhluk hidup. Dimana untuk perkembangan generatif dan vegetatif keduanya memang memiliki ciri dan model pengembangan yang berbeda-beda.
1. Perkembangan yang masuk dalam kategori atau model generative
Untuk perkembangan yang satu ini selain di sebut dengan perkembangan generatif juga disebut dengan istilah perkembangan seksual. Dimana pada prakteknya adalah sel dari kelamin yang ada pada hewan jantan akan bertemu dengan sel yang terdapat pada hewan betina sehingga dari sana akan bercampur dan menghasilkan satu proses pembuahan. Yang mana dengan model pembuahan seperti ini biasanya akan di namakan dengan 3 sebutan yaitu : Ovipar, Vivipar dan Ovovivipar.
2. Pembuahan dengan model Ovipar ( Bertelur )
Cara reproduksi yang satu ini biasanya memiliki beberapa ciri yang khas seperti misalnya hewan yang bersangkutan tidak memiliki kelenjar susu dan juga tidak memiliki daun telinga. Untuk contoh hewannya adalah seperti ayam, bebek, angsa dan sejenisnya. Kenapa bisa demikian karena perkembangan jenis ini adalah pembuahan terjadi di dalam telur yang dikeluarkan oleh induk hewannya sehingga dalam sel telur itulah sang hewan anakan akan tumbuh besar dan akhirnya menetas.
3. Pembuahan dengan model Vivipar
Berbeda dengan yang awal, justru dengan model ini anakan akan berada dalam Rahim indukan sehingga semua sari pati makanan akan diberikan oleh sang induk betina selama sang anak masih ada dalam Rahim hingga pada waktu yang sudah di tentukan sang anak akan keluar dari Rahim sang indukan. Dan menariknya selama di dalam Rahim anakan akan mendapatkan makanan melalui plasenta. Khusus untuk hewan yang masuk dalam jenis hewan ini adalah seperti kucing, anjing, dan singa.
4. Pembuahan dengan model Ovovivipar
Konsep pembuahan yang menggunakan dua model pembuahan yaitu ovipar dan vivipar ini konsepnya adalah telur yang ada di dalam Rahim sang induk akan terus berada di dalam Rahim induknya tidak dikeluarkan. Tetapi selama di dalam Rahim sang induk tetap mereka memberikannya makanan yang ada sang bayi di dalam Rahim sang induk sehingga pada saat kondisinya sudah siap dan waktunya sudah cukup barulah di keluarkan sang bayi dari Rahim sang induk. Dan untuk contoh dari beberapa hewan atau makhluk hidup yang pembuahannya menggunakan sistem ini adalah : platypus, kuda laut, serta beberapa special seperti hiu dan iguana.
5. Perkembangan yang masuk dalam kategori atau model Vegetatif
Pembuahan yang terjadi pada makhluk hidup yang menggunakan model vegetative adalah terjadi untuk makhluk hidup atau untuk hewan yang dikategorikan hewan tingkat rendah. Kenapa, karena hewan ini tidak memiliki struktur tubuh yang sempurna seperti tidak adanya tulang belakang atau hanya memiliki struktur anatomi yang sederhana. Konsep pembuahannya sendiri bukan terjadi pada pertemuan sel jantan dan betina tetapi justru pembuahan terjadi di luar kondisi yang seharusnya. Untuk beberapa hewan yang masuk dalam pembuahan model ini adalah beberapa jenis makhluk hidup dengan spesifikasi.
6. Jenis perkembangan dan pembuahan yang hasilnya adalah tunas
Biasanya hewan hewan yang berkembang biak dengan cara seperti ini hanya memiliki tunas yang kecil pada tubuhnya. Sehingga ketika nanti dirinya besar maka tunas yang menempel itu sendiri akan lepas dengan sendirinya. Contoh hewan yang berproduksi seperti ini misalnya hydra, porifera (bunga karang), dan coelenterata (ubur-ubur).
7. Jenis perkembangan dan pembuahan yang hasilnya adalah fragmentasi
Untuk hewan yang satu ini cara reproduksinya dengan memutus atau memotong bagian dari dirinya . Dimana setelah putus dari badan sang induk satu persatu putusan itu menjadi makhluk hidup yang berkembang. Contoh dari reproduksi ini adalah hewan planaria, cacing pipih atau cacing pita.
8. Jenis perkembangan dan pembuahan yang hasilnya adalah dengan membelah diri
Salah satu hewan yang berkembang dengan cara seperti itu adalah amoeba. Dirinya akan memotong atau membelah dirinya setelah terjadi pembuahan maka tubuh yang baru akan menjadi mahluk hidup baru lainnya.
Itulah beberapa jenis reproduksi yang dilakukan oleh hewan dengan memperhatikan model reproduksinya. Baik dengan menggunakan pola generative dan vegetative yang akan bisa menghasilkan anakan baru baru hewan yang bersangkutan. Dengan adanya penjelasan ini kalian para siswa yang saat ini duduk di bangku SMA jurusan IPA menjadi semakin tahu bahwa reproduksi hewan itu memiliki keragaman jenis dan model reproduksinya. Kesemua itu pada akhirnya bisa menjadi salah satu pelajaran penting bagi kalian bahwa makhluk hidup berkembang biak dengan beragam caranya masing. Dan biasanya caranya itu berhubungan dengan sifat dan karakter dari makhluk hidup atau hewan yang bersangkutan.