Karakter seorang anak memang di bentuk di rumah, salah satu pihak yang membantu dalam pengembangan karakter anak adalah orang tuanya. Sehingga kita sebagai orang tua harus sadar bahwa seperti apapun kondisi sang buah hati kita harus tetap kita memberikan kontribusi bagi pembentukan karakter dari sang buah hati kita.
Jika bicara soal mendidik dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri sang buah hati kita. Sejatinya kita akan bicara sebagai orang tua berdasarkan pengalaman yang pernah kita dapatkan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Karena bagaimana pun juga yang namanya anak memang tidak hanya butuh pendidikan yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Ada pendidikan lain yang berhubungan dengan budi pekerti dan peningkatan bakat dan kemampuan mereka yang mungkin masih terpendam.
Oleh karena itulah jika ditanya terkait seperti apa peran orang tua dalam memberikan pendidikan kepada sang buah hati kita di rumah bisa di bagi menjadi dua bagian : Pertama pendidikan yang berhubungan dengan materi akademik di sekolah . Kedua pendidikan yang berhubungan dengan non akademik sehingga bisa beragam pendidikannya.
Pendidikan Yang di Berikan Orang Tua Terkait Materi Pelajaran di Sekolah.
Sekalipun kita bukan seorang guru, tetapi setidaknya kita pernah sekolah sehingga kita tahu tentang pelajaran yang di berikan guru kepada sang buah hati kita di rumah. Memang tidak semuanya kita bisa tahu, tetapi setidaknya dari apa yang bisa kita berikan ada baiknya beberapa hal yang mesti kita sampaikan adalah :
- Karena pendidikannya berhubungan dengan pendidikan formal, maka peran kita yang utama adalah mendukung mereka agar bisa menyelesaikan apa saja yang menjadi tugas dari gurunya.
- Bersikap mendukung sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, sehingga kita sebagai orang tua menjadi tahu seberapa besar tingkat penguasaan sang buah hati terhadap pelajaran di sekolahnya.
- Mencoba menjadi penengah antara sang buah hati dengan gurunya. Ini juga bagian dari peran kita untuk membantu sang buah hati dalam hal pendidikan formal.
Pendidikan Yang di Berikan Orang Tua Terkait Materi Non Pelajaran di Sekolah.
Nah sebenarnya konsep peran orang tua yang cukup dominan adalah terkait dengan dukungan pendidikan yang non pendidikan formal. Ini menjadi satu kesatuan yang mesti bisa sejalan dengan dukungan yang berhubungan dengan peran kita sebagai orang tua untuk mendukung sang buah hati dari pelajaran akademik tadi.
Materi pendidikan non formal memang cukup beragam, dari mulai pelajaran budi pekerti, sopan santun, hingga pelajaran yang berhubungan dengan bagaimana menjadi pribadi yang kuat dan tahan banting,, pekerja keras. Berdasarkan kondisi itulah maka akan menjadi satu hal penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan yang baik bagi sang buah hati.
- Peran orang tua adalah menjadi guru awal bagi sang buah hati, sehingga biasanya orang tua akan memberikan pendidikan yang bersifat pembentukan karakter bagi kita sebagai anaknya.
- Peran orang tua dalam memberikan pendidikan memang lebih mudah di hubungkan dengan karakter atau hobi kita sebagai anak. Karena hal itu secara langsung akan bermanfaat bagi kita pada saat sudah dewasa nantinya.
- Peran orang tua untuk mendidik dan mengarahkan kita adalah cara terbaik orang tua dalam menjadikan diri sang buah hati menjadi pribadi yang pintar. Bukan dalam hal yang terkait dengan pendidikan formal tetapi lebih kepada hal yang berhubungan dengan pendidikan non formal.
Dengan penjelasan diatas, kita semakin yakin bahwa terbentuknya pribadi sang buah hati itu bukan serta merta karena pendidikan yang diberikan guru di sekolah saja. Tetapi ada juga peran dari orang tua sebagai pihak yang pertama kali memberikan pendidikan untuk sang buah hatinya di rumah.
Jadi jika ditanya seberapa penting peran yang di berikan oleh orang tua kepada anaknya sudah jelas penting. Karena bisa jadi justru pembentukan karakter yang terjadi pada diri seorang anak saat ini justru berasal dari adanya didikan yang secara langsung atau tidak langsung di berikan oleh orang tua kita di rumah.
Tinggal bagaimana kita sebagai seorang anak yang melihat mau di kembangkan seperti apa karakter yang sudah terbangun. Tetap mengikuti apa yang diinginkan oleh kedua orang tua atau justru mencari karakter lain yang mungkin itu di luar dari karakter awal yang dibentuk oleh kedua orang tua kita.
Jadi jika di katakan bahwa anak adalah cetakan orang tuanya sejatinya itu tidak semuanya benar. Karena bisa saja dalam perjalannya seorang anak akan mencari jati dirinya sendiri sesuai dengan minat dan bakat yang ingin di kembangkannya. Tinggal bagaimana orang tua mendukung apa yang menjadi cita cita seorang anak.