Saat ini putra putri kita mungkin masih menjalani proses belajar dengan metode daring. Sebuah pembelajaran yang di lakukan dengan menggunakan sistem internet. Tetapi apakah kita para orang tua merasa yakin bahwa metode tersebut bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki anak-anak kita. Jawabnnya sudah pasti cukup beragam…….
Tidak ada yang salah dalam metode belajar model daring ataupun metode belajar lainnya. Terlebih saat ini ketika pandemi covid masih menjadi salah satu kendala untuk anak-anak kita belajar dengan model tata muka. Tetapi yang jadi pertanyaan sekarang adalah, seberapa maksimal anak-anak kita mampu mendapatkan pengajaran yang optimal dengan model belajar seperti daring. Kesemua itu sudah pasti akan berbeda jawabannya jika kita pun bertanya pada anak-anak kita.
Lantas apakah kita sebagai orang tua akan berdiam diri, melihat anak-anak kita seharian memegang gadgetnya. Apakah kita yakin mereka sedang menyimak pelajaran atau justru mereka sedang menyimak hal lain yang ada dalam gadgetnya. Itulah beberapa pertanyaan yang kerap menjadi pertanyaan bagi kita para orang tua.
Proses belajar dengan menggunakan media seperti internet memang bukan sebuah metode yang kurang tepat. Hanya memang mesti ada satu proses lagi yang akan bisa menjadikan metode belajar tersebut menjadi optimal, tidak saja bagi anak-anak itu sendiri. Ataupun bagi orang tua yang kuatir justru anak-anaknya menjadi kurang fokus.
Saat ini kita sudah di perkenalkan dengan sistem pembelajaran model Homeschooling. Inilah mungkin step yang akan menjadi jembatan antara model belajar daring dengan model belajar tatap muka. Bagi kita para orang tua memberikan tambahan belajar bagi anak-anak kita dengan sistem Homeschooling agaknya sudah harus menjadi perhatian tersendiri. Betapa tidak, karena kedepan model pembelajaran daring sudah pasti akan terus di jalankan sekalipun dengan beberapa ketentuan.
Sebenarnya konsep belajar Homeschooling bukan artinya mengkhususkan anak-anak kita belajar dengan guru yang khusus pula. Tetapi Homeschooling adalah sebuah metode belajar yang justru akan memberikan satu kesempatan bagi anak-anak kita bisa lebih aktif dan produktif. Kenapa, karena dalam model pembelajaran ini konsepnya berbeda dengan apa yang dilakukan di sekolah formal model tatap muka. Dimana dalam Homeschooling seorang pengajar akan lebih mengutamakan sisi komunikasi dibanding perintah untuk mengerjakan tugas. Sehingga faktor keberhasilan dalam sekolah model Homeschooling tidak di tentukan seberapa pintar anak dalam menangkap pelajaran. Tetapi justru yang akan di nilai adalah seberapa besar potensi yang ada dalam diri anak kita bisa terekspose keluar.
Itulah konsep dasar dari pembelajaran Homeschooling, sehingga tidak salah memang jika di luar Indonesia, model ini begitu di minati oleh para orang tua yang keberadaan dirinya kurang bisa maksimal dalam mendidik anak. Artinya bahwa Homeschooling bisa sebagai pelengkap bagi para orang tua dalam memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka.
Jadi, mumpung saat ini anak-anak kita masih dalam proses belajar daring di rumah. Optimalkan potensi si anak dalam belajar dan mengeksplore kemampuan dirinya dengan sistem belajar Homeschooling. Dan salah satu Homeschooling yang bisa menjadi mitra terbaik para orang tua adalah Laskar UI Homeschooling. Sebuah Homeschooling yang sudah memiliki pengalaman dalam mendidik dan membimbing anak dengan model belajar yang bersifat dua arah. Jangan jadikan proses belajar daring justru menjadi cara bagi anak untuk “membohongi” kita sebagai orang tua.
Cobalah dampingi buah hati kita dengan sistem belajar Homeschooling, sehingga optimalisasi pendidikan yang akan di terima anak bisa di pertanggungjawabkan. Silakan para orang tua mengecek model belajar Homeschooling yang diberikan oleh Laskar UI di : https://laskarui.com/homeschooling. Karena dari sanalah anda para orang tua yang bijak dan sayang kepada anak-anak kita akan tahu bagaimana Laskah UI Homeschooling bisa menjadi mitra anak-anak kita dalam belajar.