Bicara tentang tokoh tokoh terkenal yang ada dalam sejarah Indonesia, maka kita akan mengenal beberapa tokoh yang turut andil dalam perjuangan yang ada di Indonesia pada masa sebelum perjuangan dan setelah masa perjuangan. Kesemuanya itu bisa kalian dapatkan khususnya bagi kalian yang saat ini masih duduk dibangku kelas 10. Kesemua itu dapat kalian dapatkan informasinya dengan membaca buku buku biografi dari beberapa tokoh terkenal.
Kenapa biografi, karena biografi adalah salah satu jenis buku yang didalamnya memang menceritakan atau menjelaskan sisi lain dari sang tokoh sejak dirinya masih kecil. Sehingga dengan kalian membaca buku biografi para tokoh sejarah tersebut maka kalian akan tahu perjalanan hidup dari beberapa tokoh tersebut. Nah jika kalian ingin tahu beberapa tokoh yang buku biografinya sudah banyak ditulis adalah beberapa tokoh perjuangan yang ada di bawah ini profilnya dalam sebuah buku biografi.
5 Biografi Tokoh Nasional Indonesia yang Perlu Kalian Ketahui
1. Biografi Bapak Proklamator Indonesia : Ir Soekarno
Sosok yang sering dipanggil dengan sebutan Bapak Proklamator Indonesia ini di lahirkan di Surabaya, 6 Juni 1901. Yang bersangkutan adalah anak dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Kemerdekaan Indonesia salah satunya adalah berkat perjuangan beliau, sehingga pada 17 Agustus 1945, Soekarno menjadi presiden pertama Republik Indonesia. Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 di Jakarta.
Dalam Perjalanan karirnya seorang Soekarno justru mengenal dunia politik pada saat dirinya berada di Jawa Timur. Karena sejak kecil memang Soekarno tinggal dengan kakeknya di Tulungagung Jawa Timur. Nah pada saat mengenal dunia politik itulah dirinya berkenalan dengan beberapa organisasi politik yang ada di Indonesia. Dan pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemeene Studie (ASC). Organisasi ASC inilah yang menjadi cikal bakal partai besar di Indonesia. Selama masa penjajahan Jepang, Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya membentuk organisasi-organisasi pergerakan nasional, seperti BPUPKI, PPKI, PUTERA, dan lain sebagainya. Setelah perjuangan yang cukup panjang, Soekarno dan sahabatnya, Moh. Hatta, berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
2. Biografi Bapak Mohammad Hatta
Biasa dipanggil dengan sebutan Bung Hatta, terlahir sebagai anak kedua dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha. Beliau dilahirkan di Bukittinggi, Sumatera Barat 12 Agustus 1902. Dia adalah wakil presiden pertama untuk Indonesia dan momen bersejarah bagi Bung Hatta selain ikut memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia juga Pada 18 November 1945, Moh. Hatta menikah dengan Rahmi Hatta. Pernikahan mereka dikaruniai 3 orang anak perempuan, yaitu Meutia Farida Hatta, Gemala Rabiah Hatta, dan Halida Nuriah Hatta. Moh. Hatta tutup usia yang ke-77 pada 14 Maret 1980 di Jakarta.
Sejarah Bung Hatta selain dikenal sebagai wakil presiden juga dirinya pernah menjabat sebagai perdana menteri dalam Kabinet Hatta I, Kabinet Hatta II, dan RIS. Selama hidupnya, ia dikenal dengan komitmennya terhadap demokrasi. Ia juga banyak berkontribusi di bidang ekonomi, khususnya dalam perkembangan koperasi Indonesia. Oleh sebab itu, Moh. Hatta dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
3. Biografi Bapak B.J Habibie
Salah satu presiden Indonesia yang berasal dari luar Jawa adalah beliau B.J Habibie. Dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Saat ini B.J Habibie dikenal sebagai Presiden ketiga Indonesia dengan nama lengkapnya adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Meskipun di lahirkan di Sulawesi, tetapi sebenarnya Ibunda dari B.J Habibie berasal dari Jawa, ayahnya asal Pare-Pare. Salah satu kelebihan yang dimiliki Habibie adalah memiliki kecerdasan pada ilmu teknologi dan pengetahuan, terutama fisika, semenjak masih kecil.
Kecintaannya dalam dunia Pendidikan dan teknologi, pada akhirnya B.J Habibie hanya memerlukan waktu 10 tahun untuk menuntaskan studinya dari S1 sampai S3 di Aachen, Jerman. Hingga akhirnya, Habibie pun memperoleh gelar Diplom-Ingenieur atau diploma teknik dengan predikat terbaik atau summa cumlaude. Selain bidang Pendidikan, B.J Habibies juga suka dengan bidang politik dengan karir politiknya di mulai pada tahun 1974 atas perintah Soeharto. Mulai 1978, B.J. Habibie ditetapkan sebagai Menteri Riset dan Teknologi di masa pemerintahan presiden Soeharto.
4. Biografi Jenderal Besar Soedirman
Kepopulerannya dalam sejarah perjuangan Indonesia, karena dirinya adalah salah satu sosok pejuang yang terkenal dengan sebutan Jenderal Besar Soedirman. Namun menariknya sebelum dirinya terjun dalam pertempuran dirinya adalah seorang guru di sekolah dasar Muhammadiyah. Jenderal besar Soedirman dilahirkan di Purbalingga, 24 Januari 1916. Berasal dari keluarga sederhana dari ayah bernama Karsid Kartawiraji dan ibu bernama Siam. Namun karena kondisi ekonomi keluarga pada saat itu, maka Soedirman diasuh oleh pamannya yang merupakan seorang priyayi, bernama Raden Cokro Sunaryo. Setelah diadopsi, Soedirman diberi gelar kebangsawanan Jawa dan namanya diubah menjadi Raden Soedirman.
Masa perjuangan Soedirman yang paling dikenal orang adalah ketika tahun 1944, Soedirman membuat keputusan untuk bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) dan dipercaya menjadi Komandan Batalyon Banyumas. Hingga pangkat tertinggi Soedirman Pun terjadi pada 27 Desember 1949, Jenderal Soedirman diangkat sebagai Panglima Besar TNI Republik Indonesia. Beliau wafat di Magelang, 29 Januari 1950 di umurnya yang ke-34 tahun. Karena semangatnya untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, jasa Jenderal Soedirman pun masih dikenang hingga sekarang.
5. Biografi Ibu R.A Kartini
Salah satu pejuang wanita yang banyak dikenal masyarakat Indonesia adalah R.A Kartini. Beliau dilahirkan di Jepara tanggal 21 April 1879. R.A Kartini menghembuskan nafas terakhir dalam usia yang masih relatif muda yaitu pada 25 tahun, di Rembang, pada tanggal 17 September 1904. HIngga kini nama Raden Adjeng Kartini (R.A. Kartini) sebagai tokoh perempuan Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal karena kepeloporannya dalam memperjuangkan wanita pribumi atau disebut dengan feminisme.
Pernikahan R.A Kartini terjadi pada 1903, Kartini menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan bupati Rembang saat itu. Karena sudah menikah, gelar Raden Adjeng yang dimiliki Kartini berubah menjadi Raden Ayu. Dalam suratnya, Kartini menceritakan bahwa suaminya tidak hanya mendukung keinginannya untuk memajukan ukiran khas Jepara dan sekolah bagi perempuan pribumi saja, tetapi juga menceritakan agar Kartini bisa menulis sebuah buku yang menarik. Hingga pada akhirnya berkat usahanya untuk memajukan peran wanita, pada tahun 1912 berdirilah Sekolah Kartini oleh Yayasan Kartini. Sekolah ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, salah satu tokoh politik etis saat itu. Pada 2 Mei 1964, Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan Presiden No 108 tahun 1964 yang berisi ketetapan bahwa Kartini adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Soekarno juga menetapkan 21 April sebagai hari Kartini yang kita peringati setiap tahunnya sampai sekarang.