Manusia adalah makhluk sosial sehingga salah satu sifat manusia adalah berkumpul dan berinteraksi dengan sesama. Itulah sebenarnya inti dari yang namanya integrasi sosial dalam masyarakat. Dan jika hal itu dipresentasikan dalam satu mata pelajaran di tingkat SMA maka tujuannya sudah jelas ingin memberikan satu gambaran pada siswa bagaimana kita mengimplementasikan integrasi sosial tersebut.
Sebenarnya ketika kalian bicara soal integrasi sosial, tidak bisa dilepaskan dari beberapa pengertian yang selama ini menjadi acuan bagi kita dalam memandang sebuah integrasi sosial. Dimana menurut salah satu ahli Paul B.Horton : Pengertian integrasi sosial menurutnya adalah sebuah rangkaian proses sosial dan interaksi sosial terhadap keseluruhan kelompok etnis dan ras yang dapat bersatu sehingga dapat menunjang kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya yang ada di dalam masyarakat.
Berdasarkan kondisi itulah, maka integrasi sosial tidak akan bisa berdiri sendiri tetapi keberadaanya diperkuat dengan beberapa faktor yang membuat integrasi sosial itu menjadi satu hal yang begitu penting bagi kita semua. Ambil contoh misalnya ada 5 faktor yang menjadi pendorong utama dari terbentuknya integrasi sosial seperti : factor yang disebut dengan istilah homogenitas kelompok, kemudian ada juga menyangkut jumlah anggota yang ada dalam satu komunitas, bagaimana komunitas itu melakukan mobilitas geografis hingga menyangkut efektivitas mereka dalam melakukan komunikasi dan adanya sikap toleransi serta sikap saling membutuhkan diantara mereka dalam satu komunitas.
4 Faktor Yang Mempengaruhi Cepat Lambatnya sebuah Integrasi Sosial
Berdasarkan beberapa hal yang telah dijelaskan diatas, kita mencoba memberikan penjelasan secara detail tentang faktor apa saja yang bisa menjadi dasar cepat atau lambatnya masalah integrasi sosial dalam masyarakat. Sesuai dengan informasi yang telah dijelaskan diatas kami mencoba menjelaskan dalam beberapa hal :
1. Faktor yang pertama adalah tentang Homogenitas Kelompok
Kondisi integrasi sosial dalam sebuah masyarakat akan mudah terjadi ketika tingkat kemajemukan yang ada di dalam sebuah masyarakat rendah. Tetapi kondisinya akan menjadi sulit ketika tingkat kemajemukannya tinggi karena masing masing golongan pasti akan berpegang pada ego kelompoknya masing- masing.
2. Faktor yang kedua adalah besar dan kecilnya kelompok
Kondisi integrasi sosial akan lebih mudah terjadi ketika kondisi masyarakat memiliki kelompok kelompok yang kecil. Karena dengan kelompok yang kecil semakin mudah untuk melakukan integrasi antar kelompok. Berbeda jika kondisinya kelompok yang ada dalam masyarakat besar, akan terjadi kebuntuan jika masing masing kelompok berkeras pada egoism kelompok.
3. Faktor yang ketiga adalah soal mobilitas geografis
KOndisi masyarakat dengan tingkat mobilitas yang tinggi akan sulit untuk dilakukan integrasi karena mereka lebih suka keluar masuk dalam satu kelompok atau daerah. Tetapi suatu daerah akan mudah dilakukan integrasi ketika mobilitasnya rendah karena masyarakatnya jarang melakukan bepergian atau perpindahan dari satu daerah ke daerah lainnya.
4. Faktor yang keempat adalah menyangkut efektivitas komunikasi
Baiknya komunikasi yang terjadi semakin memudahkan terjadinya integrasi sosial, sementara untuk golongan atau masyarakat yang tingkat komunikasinya kurang efektif pasti akan sulit dalam melakukan integrasi sosial .
Berdasarkan kondisi diatas, pada akhirnya kita bisa mengatakan bahwa untuk bisa melakukan integrasi sosial memang akan sangat tergantung dari beberapa pihak dan kondisi. Ketika kondisinya terpenuhi maka yang terjadi adalah integrasi sosial bisa berjalan dengan lancar. Tetapi jika kondisi yang ada tidak mendukung untuk terciptanya satu integrasi sosial maka sebaik apapun integrasi ingin dijalankan akan sulit.
7 Faktor Pendorong Terciptanya Integrasi Sosial
Selain 4 faktor yang telah dijelaskan diatas menyangkut factor yang akan bisa membuat integrasi menjadi mudah. DIsamping itu ada lagi 7 faktor pendukung yang membuat proses integrasi berjalan lancar. Ke-7 faktor pendukung itu sendiri memang sangat berkaitan dengan kondisi mikro dan makro yang ada di suatu daerah.
1 . Faktor Pendorong pertama adalah Adanya toleransi terhadap budaya yang berbeda
Faktor ini menitikberatkan pada kondisi budaya yang ada di suatu daerah atau kelompok. Ketika factor budaya bisa menjadi trigger untuk memudahkan terjadinya integrasi sosial maka yang terjadi adalah integrasi sosial bisa berjalan dengan lancar.
2 . Faktor Pendorong kedua adalah adanya kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi memang akan sangat mempengaruhi terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat. Dimana hal itu bisa terjadi ketika keseimbangan ekonomi yang ada cukup baik maka akan memudahkan terjadinya integrasi sosial. Tetapi jika keseimbangan ekonomi yang ada dalam masyarakat tidak baik maka masalah integrasi sosial akan semakin sulit dilakukan. Karena masyarakat akan lebih fokus dalam pemenuhan ekonomi,
3 . Faktor Pendorong ketiga adalah adanya sikap positif terhadap kebudayaan lainnya
Faktor lain yang berhubungan dengan masalah pendorong terciptanya kemudahan dalam melakukan integrasi sosial adalah menyangkut adanya kebudayaan lain yang terdapat dalam satu masyarakat atau kelompok. Jika kebudayaan lain itu tidak mempengaruhi kondisi masyarakat maka integrasi mudah dilakukan. Tetapi jika kebudayaan itu tidak mempengaruhi kelompok masyarakat yang ada maka integrasi sosial bisa dijalankan.
4 . Faktor Pendorong keempat adalah adanya sikap terbuka dari golongan penguasa/berkuasa
Kondisi dan maksud dari golongan yang berkuasa adalah bisa dikatakan seperti pemerintah pusat hingga daerah. Ketika pemerintah concern dan ada andil untuk melakukan integrasi sosial maka perwujudan adanya integrasi yang ada di masyarakat akan mudah dibentuk. Tetapi jika pemerintah kurang concern maka yang terjadi integrasi sosial akan menemui kendala.
5. Faktor Pendorong kelima adalah menyangkut kesamaan unsur budaya dalam masyarakat
Ketika dalam satu masyarakat atau kelompok terdapat banyak kesamaan budaya, maka kondisi itu jelas akan semakin memudahkan terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat.
6. Faktor Pendorong keenam adalah adanya perkawinan campuran yang ada dalam masyarakat
Faktor ini memiliki dua kemungkinan, jika faktor adanya perkawinan campuran membuat sebuah kelompok masyarakat mudah melakukan kesepakatan. Maka yang terjadi adalah integrasi sosial bisa mudah di jalankan.
7. Faktor Pendorong ketujuh adalah adanya musuh yang berasal dari luar kelompok/masyarakat
Maksudnya adalah ketika musuh yang ada di luar kelompok atau masyarakat bisa mempengaruhi kondisi yang ada di dalam kelompok maka integrasi sosial akan sulit diwujudkan. Tetapi keberadaan musuh bukan menjadi kendala dalam melakukan integrasi sosial maka akan tercipta satu integrasi sosial yang sesuai dengan apa yang diharapkan.