Jika dijelaskan secara umum, mungkin yang disebut autis adalah adanya gangguan yang bersifat serius pada media komunikasi dan interaksi. Sehingga yang bersangkutan sulit melakukan aktivitas kedua hal tersebut. Namun, kondisi itu bukan artinya mereka tidak bisa diarahkan pada saat belajar, hanya butuh strategi jitu untuk membantu mereka belajar.
Tidak ada satu orang tua pun di dunia yang ingin anaknya mengalami kondisi autis. Namun apa mau di kata, semua sudah ada jalan hidupnya masing-masing. Dari pada kita hanya meratapi kesedihan dan membiarkan anak kita menderita sendiri. Maka langkah orang tua yang bijak adalah mengarahkan dan mendidik putra putrinya yang mengalami autis agar mereka juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Tidak mudah memang mengajarkan anak yang memiliki gangguan dan punya kondisi autis. Tetapi tidak mudah bukan artinya tidak bisa. Selama kita berusaha, pasti ada jalan untuk kita memberikan pembelajaran yang terbaik untuk putra putri kita yang mendapatkan anugerah memiliki autisme dalam dirinya.
Setidaknya ada 10 step atau strategi yang bisa di jalankan oleh orang tua agar mereka bisa tetap belajar. Dimana ke-10 step atau strategi ini jika dijalankan dengan benar, insyaallah anak kita akan bisa memahami apa yang kita berikan. Kesemuanya itu akan menjadi modal dasar bagi sang anak pula untuk dirinya mempersiapkan dirinya demi masa depannya.
1. Pada saat mengajarkan anak-anak autis, cobalah untuk membuat suasana senyaman mungkin.
Kondisi nyaman bagi siapapun tidak terkecuali anak-anak yang menderita autis memang perlu. Karena tanpa adanya rasa nyaman, kita belajar juga akan sulit untuk bisa memahami dengan baik. Begitu pula dengan anak yang mengalami autis, sehingga kondisi nyaman sangat mereka butuhkan dalam belajar.
2. Berusaha untuk mengatur waktu belajar yang baik, sehingga anak akan bisa fokus.
Menentukan waktu belajar yang disesuaikan dengan kondisi si anak yang memiliki kondisi autis. Itu adalah salah satu cara agar kita bisa membuat mereka fokus. Memang agak sulit tetapi jika kita bisa membuatnya mengikuti waktu yang sesuai dengan kondisi si anak, semoga itu jadi cara terbaik untuk mengajak si anak untuk belajar.
3. Anak autis memang sulit untuk berbicara, maka pada saat mengajar coba gunakan cara berbicara yang mudah dipahami si anak.
Dengan kita bisa mengajarkan dengan pola berbicara yang mudah, maka si anak akan lebih mudah untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Karena bicara adalah salah satu faktor penting bagi kita mengajar agar anak autis memahami apa yang kita ajarkan.
4. Biasanya untuk mengulang pelajaran secara terus menerus pada anak autis.
Dengan model ulang mengulang pelajaran. Maka anak autis akan terpola dalam pikirannya dan membuat si anak jadi bisa memahami apa yang diajarkan. Kesabaran dalam memberikan pelajaran dan melakukan pengulangan materi pelajaran itulah kunci pemahaman bagi anak – anak autis.
5. Cobalah untuk kita mengadaptasi cara belajar anak autis, bukan berpedoman pada kurikulum pelajarannya.
Anak autis jelas berbeda dengan anak normal, mereka tidak bisa jika diajak untuk mengikuti kurikulum agar tidak tertinggal. Tetapi cara terbaik adalah kita mencoba mencari pola belajar seperti apa yang buat mereka mudah untuk menangkap atau memahami apa yang diajarkan. Dengan begitu akan semakin mudah memberikan pelajaran pada mereka.
6. Pisahkan pola belajarnya menjadi beberapa tahapan agar tidak memberatkan si anak autis.
Jelas kemampuan dan daya tangkap anak autis berbeda dengan anak normal. Oleh karena itu cara terbaiknya adalah dengan memisahkan atau membagi-bagi pola belajarnya dengan menyesuaikan kondisi si anak autis yang bersangkutan.
7. Coba untuk kita mulai memberikan tugas dan tanggung jawab pada dirinya.
Dengan cara seperti ini sebenarnya kita sedang mencoba melihat sejauh mana si anak autis memahami apa yang menjadi tujuan dari pelajaran tersebut. Semakin dirinya tahu dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan itu artinya si anak autis tersebut semakin memahami apa yang diajarkan.
8. Lakukan pemetaan dan selanjutnya lakukan modifikasi perilaku yang ada pada anak autis.
Dengan kita tahu pola perilaku yang biasa dilakukan anak-anak autis, maka itu akan bisa menjadi salah satu cara kita untuk bisa mengajarkan dan memberikan pengajaran yang terbaik untuk anak-anak autis. Jangan takut untuk salah, karena kesalahan itu adalah bagian dari proses agar anak-anak yang jadi tujuan kita benar-benar bisa mudah memahami apa yang kita ajarkan.
Ingat satu hal, bahwa apapun kondisi anak-anak kita dia tetaplah buah hati kita. Mereka adalah titipan dari Sang Maha Kuasa, sehingga mereka juga berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Jangan menyerah dan tetap semangat dalam memberikan pelajaran pada anak-anak autis. Karena setiap anak pasti memiliki kelebihan masing-masing, dengan sabar dan tanpa menyerah pasti kita akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memberikan pendidikan pada anak-anak yang mengalami autis.
Namun, jika anda sebagai orang tua tidak memiliki untuk secara konsisten memberikan pendidikan pada putra – putri kalian yang mengalami autis. Jangan ragu untuk mencoba berkonsultasi dengan kami Laskar UI Homeschooling. Kami adalah lembaga bimbingan belajar dan model pendidikan Homeschooling yang akan bisa menjadi media perantara bagi anda sebagai orang tua dengan anak-anak yang menderita autis.
Bapak atau ibu hanya tinggal melihat website berikut : Https://laskarui.com/homeschooling dan pastikan bahwa anda telah berdiskusi dan konsultasi secara tuntas terkait kondisi anak anda. Karena dari situlah pengajar di Laskar UI Homeschooling akan mencoba merancang metoda belajar terbaik untuk putra putri anda yang mengalami autis.
Kerjasama dan saling bantu itulah yang patut menjadi perhatian kita, karena kita harus yakin dan percaya bahwa anak-anak autis pun memiliki masa depan. Dan kita sebagai orang yang sayang dan peduli terhadapnya bersama-sama untuk mewujudkan masa depan mereka dengan cukup baik. Jadi jangan tunda untuk mencoba berkonsultasi untuk memberikan pengajaran yang terbaik bagi putra putri bapak/ibu demi kemajuan anak-anak kita yang diberikan kekhususan dalam hal autis.