| Pendaftaran Siswa
08222 333 1144 I 0812 1233 2163
Selamat Datang di Laskar UI!

Apa itu Koloid, Sifat dan Cara Pembuatannya dalam Pelajaran Kimia Kelas 11

Apa itu Koloid, Sifat dan Cara Pembuatannya dalam Pelajaran Kimia Kelas 11
September 3, 2024 laskarui
In News
koloid

Satu hal menarik yang berhubungan dengan koloid adalah ketika kalian bangun di pagi hari kemudian yang pertama kali kalian lakukan adalah membuka jendela dengan harapan ada udara pagi yang masuk ke dalam kamar kalian. Tetapi apa  yang terjadi, ternyata di samping udara yang cerah juga kalian akan dapatkan debu debu yang berterbangan keluar dari jendela yang kalian buka. 

Mungkin kalian akan bertanya kok bisa, apakah karena  jendela yang kita buka memang berdebu atau karena ada hal lain yang mungkin tidak kita ketahui. Betul, ada hal lain yang sebelumnya tidak pernah kalian ketahui sebelum akhirnya kalian tahu bahwa itu disebabkan dari koloid. Jadi keloid itu jika diterjemahkan adalah jenis campuran yang berasal dari zat heterogen yang terbentuk disebabkan karena adanya sebuah disperse dari adanya suatu zat yang bercampur dengan adanya zat yang lainnya. 

Koloid memiliki 4 Sifat yang Biasa Kita Ketahui Sifat Sifatnya

Karena ukurannya  yang cukup bahkan di bilang kecil yaitu berukuran dari 1 nm hingga 10 nm, maka koloid sebenarnya termasuk dalam jenis zat campuran.  Tetapi kondisinya koloid berbeda dengan larutan atau suspensi. Sehingga berdasarkan kondisi itulah maka yang namanya koloid itu memiliki sifat sifat yang berbeda.  Dimana perbedaan itu sendiri adalah untuk membedakan efek atau dampak yang ditimbulkan dari adanya koloid yang bersangkutan. 

Dengan kalian memahami apa itu koloid dan seperti apa macam dan jenis dari koloid tersebut maka kalian akan mudah mengetahui bahwa di suatu kondisi memang terdapat koloid atau tidak. Karena dengan kalian bisa memahami macam dan jenis dari koloidnya maka kalian akan lebih tahu bagaimana memahami sifat dari macam macam koloid. 

Baca Juga  Guru Les Bahasa Inggris Yang Cakap dan Berpengalaman

1. Efek Tyndall 

Karena penemu efek ini adalah ilmuwan  yang bernama John Tyndall maka akhirnya jenis koloid yang pertama bernama efek tyndall. Maksud dengan adanya efek tyndall adalah sebuah efek yang bersifat penghamburan cahaya yang dilakukan oleh sebuah partikel koloid. Contohnya dari efek ini adalah ketika kalian  membuka jendela pada pagi atau siang hari, ketika kalian melihat adanya partikel debu yang berterbangan itulah efek tyndall dari adanya koloid.  Kesimpulannya bahwa efek tyndall itu adalah ketika adanya sebuah sinar yang diarahkan menuju koloid dan suspensi, maka yang terjadi adalah berkas cahaya akan berhamburan itulah yang pada akhirnya seperti debu yang berterbangan. 

2. Gerak Brown

Kenapa disebut gerak brown yak arena gerak koloid ini pertama kali ditemukan oleh seorang Skotlandia bernama Robert Brown. Dirinya adalah melakukan pengamatan terhadap partikel partikel dari koloid tersebut.  Hasil dari pengamatannya adalah bahwa partikel partikel  yang ada pada koloid akan melakukan Gerakan yang dilakukan secara acak dengan  arah Gerakan seperti jalur yang patah patah dalam sebuah medium seperti pendispersi. Gerakan itu terjadi karena adanya tumbukan atau pertemuan antara partikel yang ada pada koloid dengan medium pendispersi tadi sehingga aktivitas itulah yang akhirnya disebut dengan gerak brown. 

3. Adsorpsi

Maksud dari jenis ini seperti dijelaskan adalah aktivitas dengan adanya peristiwa di mana peristiwa dengan menempelnya partikel yang memiliki  muatan  ion pada satu permukaan dari sebuah koloid. Hal itu bisa terjadi  yaitu pergerakan untuk menarik atau menempelnya partikel partikel kecil tersebut itulah yang pada akhirnya disebut dengan istilah adsorpsi.  Contoh berikut agaknya akan memberikan kalian satu pemahaman apa yang disebut dengan istilah adsorpsi itu.  

Baca Juga  Informasi Terkini Update Model Belajar di Tahun Ajaran 2021

Ambil contoh misalnya ada koloid sol besi (III) hidroksida (Fe(OH)3) yang akan

bermuatan positif karena mengadsorpsi ion positif. Sol ini dibuat dengan mencampurkan FeCl3 ke dalam air panas berlebih. Pada akhirnya dengan kondisi tersebut sehingga  menjadikan satu proses pembentukkan koloid berupa sol hidrat besi (III) oksida atau Fe2O3.xH2O.   Dan kemudian dari kondisi tersebut maka selanjutnya adalah : FeCl3 + xH2O → Fe2O3.xH2O dan kemudian dari sol Fe(OH)3 terbentuk, ternyata tersisa banyak ion Fe3+ dalam larutan. Ion-ion ini kemudian diserap oleh sol Fe(OH)3 pada bagian permukaannya, yang membuat sol Fe(OH)3 kelebihan muatan positif. Jadi, sol Fe(OH)3 dikenal sebagai koloid bermuatan positif.

4. Koagulasi 

Jika dijelaskan dalam satu penjelasan yang lebih detail maksudnya adalah bahwa koagulasi adalah proses yang terjadi karena rusaknya sistem koloid dengan adanya satu tanda  yaitu proses penggumpalan yang terjadi akibat terbentuknya beberapa partikel yang lebih besar dari ukuran koloid yang bersangkutan. 

Pada dasarnya memang bisa dikatakan bahwa yang namanya koagulasi itu bisa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti misalnya : Proses pemanasan, Proses pendinginan, hingga masalah penambahan elektrolit,  termasuk masalah pembusukan, pencampuran koloid yang aktivitas berbeda-beda muatan dan elektroforesisnya. Salah satu contoh dari kondisi  seperti ini adalah aktivitas pengumpulan susu susu yang sudah basi dan adanya telur yang di rebus  hingga pada akhirnya terbentuk seperti gumpalan/ mengeras khususnya pada bagian yang putih serta bagian kuningnya. 

Itulah beberapa jenis atau model dari koloid, selain memang dari ke-4 jenis itu kita bisa tahu ada beberapa jenis lain dari produk koloid. Sebenarnya, sifat-sifat khas koloid bukan cuma yang sudah dijelaskan di atas. Tapi, masih ada jenis jenis koloid lainnya yang termasuk dalam segi produk elektroforesis, koloid pelindung, dialisis, koloid liofil, dan liofob. 

Baca Juga  Bimbel UN SMP

Comments (0)

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Balas Chat
1
Hi, Laskar UI di sini. Bisa dibantu?
Hi, Laskar UI di sini. Bisa dibantu?